Studi baru tunjukkan kaitan konstipasi dengan risiko penyakit jantung
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa konstipasi atau sembelit dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung. Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di University of California, San Francisco menemukan bahwa konstipasi dapat berhubungan dengan peningkatan kadar kolesterol jahat dalam tubuh, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung.
Konstipasi adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan dalam buang air besar atau frekuensi buang air besar yang jarang. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat, kurangnya serat dalam diet, kurangnya aktivitas fisik, atau masalah kesehatan lainnya.
Dalam studi ini, para peneliti melibatkan lebih dari 1,4 juta orang dewasa yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Mereka kemudian memantau perkembangan penyakit jantung pada partisipan selama beberapa tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang mengalami konstipasi memiliki risiko yang lebih tinggi terkena penyakit jantung dibandingkan dengan orang yang tidak mengalami konstipasi.
Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa konstipasi dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh, yang juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk mengatasi konstipasi dengan cara mengonsumsi makanan tinggi serat, minum air yang cukup, dan melakukan aktivitas fisik secara teratur.
Temuan ini memberikan wawasan baru tentang hubungan antara konstipasi dan risiko penyakit jantung. Dengan meningkatnya kesadaran tentang pentingnya kesehatan usus, diharapkan dapat membantu mencegah terjadinya penyakit jantung dan meningkatkan kualitas hidup seseorang.