Skip to content

Remaja dengan kemampuan mental buruk berisiko stroke tiga kali lipat

Written by

anjir2135as

Remaja dengan kemampuan mental buruk berisiko stroke tiga kali lipat

Stroke merupakan salah satu penyakit serius yang dapat mengancam nyawa seseorang. Penyakit ini terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, yang dapat mengakibatkan kerusakan pada sel-sel otak. Banyak faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami stroke, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes.

Namun, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa remaja dengan kemampuan mental buruk juga berisiko mengalami stroke. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neurology, remaja yang memiliki kemampuan mental buruk memiliki risiko stroke tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan remaja yang memiliki kemampuan mental yang baik.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 2.000 remaja yang diikuti selama lebih dari 20 tahun. Para peneliti menemukan bahwa remaja dengan kemampuan mental buruk memiliki tingkat inflamasi dan tekanan darah yang lebih tinggi, yang merupakan faktor risiko utama untuk stroke. Selain itu, remaja dengan kemampuan mental buruk juga cenderung memiliki gaya hidup yang tidak sehat, seperti kurang berolahraga dan makan makanan yang tidak sehat.

Mengetahui bahwa kemampuan mental buruk dapat meningkatkan risiko stroke pada remaja, penting bagi orangtua dan tenaga medis untuk memperhatikan kesehatan mental remaja. Menjaga kesehatan mental remaja dapat membantu mencegah terjadinya stroke di kemudian hari.

Para peneliti juga menekankan pentingnya edukasi tentang kesehatan mental dan gaya hidup sehat bagi remaja. Dengan memberikan pemahaman yang baik tentang pentingnya menjaga kesehatan mental dan fisik, diharapkan remaja dapat lebih memperhatikan gaya hidup sehat dan mengurangi risiko stroke di masa depan.

Jadi, jangan anggap remeh kemampuan mental buruk pada remaja. Kesehatan mental remaja memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan fisik mereka. Mari bersama-sama memberikan perhatian yang lebih pada kesehatan mental remaja demi mencegah risiko stroke yang dapat mengancam nyawa mereka.

Previous article

Jelajahi seni-budaya lokal mempesona di Timika Inside Festival of Art

Next article

Dokter sebut prevalensi anak terkena alergi susu sapi capai 7,5 persen