Skip to content

Nutrisionis: “Picky eater” beri dampak buruk pada tumbuh kembang anak

Written by

anjir2135as

“Picky eater” atau anak yang pemilih dalam makanan seringkali dianggap sebagai masalah kecil oleh sebagian orang. Namun, sebenarnya kebiasaan makan yang pemilih ini bisa memberikan dampak buruk pada tumbuh kembang anak.

Seorang nutrisionis menyatakan bahwa anak yang menjadi picky eater cenderung kurang mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka. Kebiasaan makan yang hanya memilih makanan tertentu atau bahkan menolak makanan yang sehat dapat menyebabkan kekurangan gizi pada anak.

Kekurangan gizi pada anak dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti gangguan pertumbuhan, kelemahan otot, menurunnya daya tahan tubuh, serta masalah konsentrasi dan belajar. Selain itu, anak yang kurang mendapatkan nutrisi yang cukup juga berisiko mengalami gangguan kesehatan lainnya seperti anemia, kekurangan vitamin, dan masalah pencernaan.

Untuk mengatasi kebiasaan makan picky eater pada anak, sebaiknya orangtua memberikan contoh yang baik dengan mengonsumsi makanan sehat di depan anak. Selain itu, orangtua juga perlu memberikan variasi makanan yang sehat dan bergizi kepada anak, serta mengajak anak untuk ikut memasak dan memilih makanan yang mereka suka.

Nutrisionis juga menyarankan agar orangtua tidak memaksakan anak untuk makan makanan yang mereka tolak, namun memberikan dukungan dan pembinaan agar anak bisa merasa nyaman dan tertarik untuk mencoba makanan baru. Dengan perhatian dan pendekatan yang tepat, kebiasaan makan picky eater pada anak bisa diatasi dan tumbuh kembang anak dapat berjalan dengan optimal.

Jadi, sebagai orangtua, mari kita perhatikan pola makan anak kita dan berikan mereka nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka. Jangan biarkan kebiasaan makan picky eater menghambat tumbuh kembang anak, karena kesehatan anak adalah investasi yang sangat berharga bagi masa depan mereka.

Previous article

Grab sediakan layanan pusat keamanan dan keselamatan bagi wisatawan

Next article

Frekuensi BAB berkaitan dengan kesehatan jangka panjang