Skip to content

Ini kiat bagi orang tua untuk menghadapi anak dengan “picky eater”

Written by

anjir2135as

Anak yang pemilih dalam makanan atau yang sering disebut sebagai “picky eater” adalah hal yang sering dihadapi oleh orang tua. Kondisi ini bisa membuat para orang tua merasa khawatir karena takut anak tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk pertumbuhannya. Berikut ini adalah beberapa kiat bagi orang tua untuk menghadapi anak dengan “picky eater”.

1. Berikan contoh yang baik
Anak cenderung meniru perilaku orang tuanya. Jadi, sebagai orang tua, cobalah untuk memberikan contoh yang baik dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Jika anak melihat bahwa Anda menikmati makanan sehat, ia juga akan cenderung untuk mengikuti.

2. Libatkan anak dalam memilih makanan
Biarkan anak ikut memilih makanan yang akan disantap. Berikan pilihan makanan yang sehat dan beragam agar anak memiliki pilihan yang lebih luas. Dengan terlibat dalam proses memilih makanan, anak akan merasa lebih tertarik untuk mencoba makanan tersebut.

3. Bersabar dan jangan memaksa
Jangan memaksa anak untuk makan makanan yang tidak disukainya. Hal ini justru akan membuat anak semakin enggan untuk mencoba makanan yang baru. Bersabarlah dan berikan waktu kepada anak untuk merasa nyaman dengan makanan yang baru.

4. Kreatif dalam menyajikan makanan
Cobalah untuk menghidangkan makanan dengan cara yang menarik dan kreatif. Misalnya, buat bentuk-bentuk yang lucu atau berikan variasi warna pada makanan. Dengan cara ini, anak akan merasa lebih tertarik untuk mencoba makanan tersebut.

5. Jangan berikan hadiah makanan
Hindari memberikan hadiah makanan kepada anak sebagai bentuk reward. Hal ini bisa membuat anak terbiasa dengan kebiasaan yang tidak sehat. Sebagai gantinya, berikan pujian dan dorongan positif saat anak mau mencoba makanan yang baru.

Dengan mengikuti kiat di atas, diharapkan para orang tua bisa menghadapi anak dengan “picky eater” dengan lebih baik. Ingatlah bahwa setiap anak memiliki selera makanan yang berbeda-beda, jadi cobalah untuk memahami dan menghormati selera makanan anak. Semoga anak-anak kita dapat tumbuh sehat dan kuat dengan asupan gizi yang cukup.

Previous article

Pengguna BRT Tayo meningkat - ANTARA News

Next article

Residu jadi tantangan "drop box" bagi pemangku ekonomi berkelanjutan