Skip to content

Ini kata IDAI soal olahan ASI perah menjadi bubuk

Written by

anjir2135as

Institut Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan panduan terbaru terkait proses pengolahan ASI perah menjadi bubuk. Menurut IDAI, proses pengolahan ASI perah menjadi bubuk dapat dilakukan dengan cara yang benar dan aman untuk dikonsumsi oleh bayi.

Proses pengolahan ASI perah menjadi bubuk dimulai dengan membersihkan tempat pengolahan dan peralatan yang akan digunakan. Pastikan tempat dan peralatan yang digunakan steril agar tidak terkontaminasi oleh bakteri atau kuman lainnya.

Langkah selanjutnya adalah memanaskan ASI perah dengan suhu yang tepat. Suhu yang ideal untuk memanaskan ASI perah adalah sekitar 60-70 derajat Celsius. Pastikan ASI perah tidak terlalu panas agar nutrisi yang terkandung di dalamnya tetap terjaga.

Setelah memanaskan ASI perah, proses selanjutnya adalah mengeringkan ASI perah hingga menjadi bubuk. Dalam proses pengeringan ini, pastikan untuk menggunakan metode yang aman dan higienis. Jangan lupa untuk menyimpan ASI perah yang telah diolah menjadi bubuk di tempat yang bersih dan tertutup rapat.

IDAI juga menyarankan untuk selalu melakukan pemeriksaan kualitas ASI perah yang telah diolah menjadi bubuk. Pastikan ASI perah yang telah diolah tidak mengalami perubahan warna atau tekstur yang mencurigakan. Jika terjadi perubahan tersebut, segera hentikan penggunaan ASI perah tersebut dan konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter anak.

Dengan mengikuti panduan yang dikeluarkan oleh IDAI ini, diharapkan proses pengolahan ASI perah menjadi bubuk dapat dilakukan dengan aman dan dapat memberikan manfaat yang optimal bagi kesehatan bayi. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan kebersihan dan keamanan dalam proses pengolahan ASI perah agar kualitas ASI yang dihasilkan tetap terjaga.

Previous article

Vorta Beauty Clinic buka cabang terbaru di Kelapa Gading

Next article

UNIQLO luncurkan koleksi fesyen "sporty" Roger Federer by JW ANDERSON