Skip to content

IDAI soroti dampak buruk polusi udara terhadap tumbuh kembang anak

Written by

anjir2135as

Polusi udara telah menjadi masalah yang serius di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), polusi udara dapat memiliki dampak buruk terhadap tumbuh kembang anak.

Anak-anak adalah kelompok rentan yang sangat terpengaruh oleh polusi udara. Pasalnya, sistem pernafasan anak-anak masih dalam tahap perkembangan, sehingga mereka lebih rentan terhadap masalah pernapasan akibat polusi udara. Polusi udara dapat menyebabkan gangguan pernapasan seperti asma, bronkitis, dan pneumonia pada anak-anak.

Tidak hanya itu, polusi udara juga dapat mempengaruhi kualitas tidur anak-anak. Anak-anak yang tinggal di lingkungan dengan polusi udara tinggi cenderung mengalami gangguan tidur, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi tumbuh kembang mereka. Gangguan tidur dapat menyebabkan anak-anak menjadi lelah, kurang konsentrasi, dan sulit belajar.

Selain itu, polusi udara juga dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh anak-anak. Polusi udara dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh anak-anak, sehingga meningkatkan risiko infeksi dan penyakit pada mereka. Anak-anak yang terpapar polusi udara juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami alergi dan masalah kulit.

Untuk itu, IDAI sangat menekankan pentingnya perlindungan anak-anak dari polusi udara. Orangtua perlu memastikan anak-anak mereka tinggal di lingkungan yang bersih dan sehat, serta mengurangi paparan polusi udara sebanyak mungkin. Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan langkah-langkah untuk mengurangi polusi udara di Indonesia, seperti mengatur kendaraan bermotor dan pabrik yang dapat menyebabkan polusi udara.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan anak-anak di Indonesia dapat tumbuh kembang dengan sehat dan optimal tanpa terganggu oleh polusi udara yang berbahaya. Kesehatan anak-anak adalah investasi masa depan bangsa, dan perlindungan terhadap mereka dari polusi udara adalah tanggung jawab bersama.

Previous article

Survei: Berlibur ke luar kota lebih diminati ketimbang "staycation"

Next article

Waspada paparan sinar matahari pada kesehatan bibir