Skip to content

Dokter: Tes ANA tak perlu diulang jika diagnosis lupus sudah tegak

Written by

anjir2135as

Tes ANA (Anti-Nuclear Antibody) adalah tes darah yang digunakan untuk mendeteksi adanya antibodi yang menyerang sel-sel inti dalam tubuh. Tes ini sering digunakan dalam diagnosa penyakit autoimun seperti lupus.

Lupus adalah penyakit autoimun yang dapat menyerang berbagai organ dalam tubuh, termasuk kulit, sendi, ginjal, dan otak. Salah satu tes yang sering dilakukan untuk mendeteksi lupus adalah tes ANA. Jika hasil tes ANA positif, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk menegakkan diagnosis lupus.

Namun, ada beberapa kasus di mana hasil tes ANA bisa menjadi negatif meskipun seseorang sebenarnya menderita lupus. Hal ini bisa terjadi karena sensitivitas tes ANA yang tidak sempurna, atau karena lupus yang diderita adalah jenis yang tidak mempengaruhi produksi antibodi yang terdeteksi oleh tes ANA.

Dalam kasus-kasus seperti ini, dokter dapat melakukan pemeriksaan lanjutan seperti tes antibodi spesifik untuk lupus, pemeriksaan fisik, dan riwayat medis pasien untuk menegakkan diagnosis lupus. Jika diagnosis lupus sudah tegak, maka tes ANA tidak perlu diulang lagi.

Jadi, penting bagi pasien dan dokter untuk memahami bahwa hasil tes ANA tidak selalu menentukan apakah seseorang menderita lupus atau tidak. Diagnosis lupus harus didasarkan pada berbagai faktor lain selain tes ANA. Konsultasikan dengan dokter spesialis reumatologi untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat jika Anda mengalami gejala lupus.

Previous article

Empat skincare yang dibutuhkan penderita rosacea

Next article

Andien jadikan fesyen media untuk ekspresikan perasaan