Skip to content

Beracun, kecubung tidak digunakan lagi sebagai obat tradisional

Written by

anjir2135as

Kecubung, atau yang dikenal dengan nama ilmiahnya Datura metel, merupakan salah satu jenis tanaman yang terkenal dengan khasiatnya sebagai obat tradisional. Namun, belakangan ini kecubung semakin jarang digunakan sebagai obat karena kandungan beracun yang dimilikinya.

Kecubung mengandung alkaloid tropane seperti skopolamin, hiosin, dan atropin yang dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya jika dikonsumsi dalam dosis yang tinggi. Efek samping tersebut antara lain gangguan penglihatan, kejang, dan bahkan kematian.

Sebagai obat tradisional, kecubung biasanya digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan seperti diare, perut kembung, dan muntah-muntah. Namun, dengan risiko beracun yang dimilikinya, banyak masyarakat kini beralih ke obat-obatan modern yang lebih aman dan terjamin khasiatnya.

Selain itu, penggunaan kecubung sebagai obat tradisional juga diatur oleh Undang-Undang Kesehatan yang melarang penggunaan tanaman obat yang mengandung bahan beracun tanpa rekomendasi dari tenaga medis yang berkompeten. Hal ini dilakukan untuk melindungi masyarakat dari risiko keracunan yang dapat terjadi akibat penggunaan obat-obatan tradisional yang tidak terkontrol.

Meskipun demikian, kecubung tetap memiliki potensi sebagai tanaman obat yang dapat dimanfaatkan dengan bijak. Penggunaan kecubung sebagai obat sebaiknya dilakukan dengan dosis yang tepat dan diawasi oleh tenaga medis yang berkompeten untuk menghindari risiko keracunan.

Dengan demikian, sebaiknya masyarakat lebih selektif dalam menggunakan obat tradisional, termasuk kecubung, dan lebih memilih obat-obatan modern yang aman dan terjamin khasiatnya. Kesehatan adalah hal yang sangat berharga, maka dari itu penting untuk selalu memperhatikan manfaat dan risiko dari penggunaan obat-obatan, baik tradisional maupun modern.

Previous article

Outlet kelima Teras by Plataran hadir di Serpong

Next article

Ingin tinggal di Bali? Simak biaya hidupnya