Skip to content

Sejarah di balik julukan Bogor sebagai “Kota Hujan”

Written by

anjir2135as

Bogor, sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Barat, dikenal dengan julukan “Kota Hujan”. Julukan ini tidak datang begitu saja, melainkan memiliki sejarah yang panjang di baliknya.

Sejarah di balik julukan Bogor sebagai “Kota Hujan” bermula dari letak geografis kota ini. Bogor terletak di kaki Gunung Salak dan Gunung Gede, serta dikelilingi oleh hutan hujan tropis. Kondisi ini membuat Bogor memiliki curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Rata-rata, Bogor menerima hujan sebanyak 3.000 mm per tahun, menjadikannya salah satu kota terbasah di Indonesia.

Selain faktor geografis, sejarah kolonial Belanda juga turut memengaruhi julukan Bogor sebagai “Kota Hujan”. Pada masa penjajahan Belanda, Bogor dijadikan sebagai tempat peristirahatan bagi para pejabat kolonial. Mereka menyukai iklim yang sejuk dan udara yang segar di Bogor, yang dipengaruhi oleh hujan yang turun secara teratur. Hal ini membuat Bogor menjadi tempat yang cocok untuk berkebun dan bercocok tanam.

Dengan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun, Bogor juga dikenal sebagai kota yang subur dan hijau. Tanah yang subur dan air hujan yang cukup membuat Bogor menjadi tempat yang ideal untuk pertanian dan kebun raya. Bahkan, Kebun Raya Bogor yang terkenal didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1817, dan hingga kini menjadi salah satu kebun raya terbesar dan tertua di Indonesia.

Julukan “Kota Hujan” yang melekat pada Bogor tidak hanya sekadar julukan, melainkan juga menjadi ciri khas dan daya tarik tersendiri bagi kota ini. Bogor menjadi destinasi wisata yang populer bagi para wisatawan yang ingin menikmati udara segar dan hijauan yang mempesona. Selain itu, hujan yang turun secara teratur juga menjadi berkah bagi pertanian dan kebun-kebun di Bogor.

Dengan sejarah panjang di balik julukan “Kota Hujan”, Bogor tetap menjaga keunikan dan keasliannya sebagai salah satu kota terhijau dan terbasah di Indonesia. Bogor bukan hanya sekadar kota yang dikenal dengan hujannya, melainkan juga memiliki pesona alam yang memikat dan keindahan yang tiada duanya.

Previous article

Desainer: Kita optimistis busana syar'i masih disukai masyarakat

Next article

Resep dan cara buat bubur ayam Khas Cirebon, cocok untuk sarapan