Skip to content

Pil kontrasepsi dapat pengaruhi suasana hati dan depresi 

Written by

anjir2135as

Pil kontrasepsi adalah salah satu metode kontrasepsi yang paling umum digunakan oleh wanita di seluruh dunia. Namun, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan pil kontrasepsi dapat mempengaruhi suasana hati dan meningkatkan risiko depresi.

Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of Copenhagen menemukan bahwa wanita yang menggunakan pil kontrasepsi memiliki risiko 23 persen lebih tinggi untuk menggunakan antidepresan daripada wanita yang tidak menggunakan pil kontrasepsi. Penelitian ini melibatkan lebih dari satu juta wanita di Denmark yang berusia antara 15 hingga 34 tahun.

Para peneliti menduga bahwa hormon-hormon dalam pil kontrasepsi dapat mempengaruhi neurotransmitter dalam otak, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi suasana hati. Selain itu, pil kontrasepsi juga dapat mempengaruhi kadar hormon stres dalam tubuh, yang juga dapat berkontribusi pada risiko depresi.

Meskipun masih perlu penelitian lebih lanjut untuk lebih memahami hubungan antara pil kontrasepsi dan depresi, penting bagi wanita untuk menyadari potensi risiko ini. Jika Anda merasa suasana hati Anda berubah setelah mulai menggunakan pil kontrasepsi, penting untuk berbicara dengan dokter Anda.

Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengelola risiko depresi saat menggunakan pil kontrasepsi. Pertama, pastikan untuk menjaga pola makan sehat, cukup tidur, dan berolahraga secara teratur. Selain itu, penting juga untuk mencari dukungan dari teman dan keluarga, serta berbicara dengan profesional kesehatan mental jika Anda merasa perlu.

Dalam hal ini, penting untuk diingat bahwa setiap wanita bereaksi berbeda terhadap pil kontrasepsi. Beberapa wanita mungkin tidak mengalami perubahan suasana hati atau risiko depresi saat menggunakan pil kontrasepsi, sementara yang lain mungkin merasakan efek samping tersebut. Oleh karena itu, penting untuk selalu mendiskusikan opsi kontrasepsi dengan dokter Anda dan memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kesehatan Anda.

Previous article

9 alasan mengapa anak malas meski berbakat

Next article

Menkomdigi tinjau program Makan Bergizi Gratis untuk siswa SD di Depok