Skip to content

Meredakan PMS dengan bahan alami

Written by

anjir2135as

Meredakan PMS dengan Bahan Alami

Sindrom pramenstruasi (PMS) adalah kondisi yang umum dialami oleh wanita sebelum menstruasi. Gejala PMS dapat beragam, mulai dari perubahan mood, nyeri perut, rasa lelah, hingga kram otot. Untuk meredakan gejala PMS, banyak wanita memilih untuk mengonsumsi obat-obatan medis. Namun, ada juga cara alami yang bisa membantu meredakan gejala PMS tanpa efek samping.

Salah satu cara alami yang dapat membantu meredakan gejala PMS adalah dengan menggunakan bahan alami. Berikut beberapa bahan alami yang dapat membantu meredakan gejala PMS:

1. Jahe
Jahe memiliki sifat antiinflamasi dan analgesik yang dapat membantu meredakan nyeri perut dan kram otot yang sering dialami saat PMS. Anda dapat mengonsumsi jahe dalam bentuk teh jahe atau menambahkannya ke dalam masakan.

2. Kunyit
Kunyit mengandung senyawa kurkumin yang memiliki sifat antiinflamasi dan analgesik. Kunyit juga dapat membantu mengurangi peradangan dan meredakan nyeri saat PMS. Anda dapat mengonsumsi kunyit dalam bentuk suplemen atau menambahkannya ke dalam masakan.

3. Minyak Lavender
Minyak lavender memiliki aroma yang menenangkan dan dapat membantu meredakan stres dan kegelisahan yang sering dialami saat PMS. Anda dapat menghirup aroma minyak lavender atau menggunakannya dalam aromaterapi.

4. Teh Peppermint
Teh peppermint memiliki sifat menenangkan dan dapat membantu meredakan nyeri perut dan kram otot yang sering dialami saat PMS. Anda dapat mengonsumsi teh peppermint secara rutin untuk meredakan gejala PMS.

5. Yoga
Yoga adalah latihan fisik dan meditasi yang dapat membantu meredakan stres dan kegelisahan yang sering dialami saat PMS. Latihan yoga juga dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan meredakan nyeri perut.

Dengan menggunakan bahan alami seperti jahe, kunyit, minyak lavender, teh peppermint, dan yoga, Anda dapat meredakan gejala PMS tanpa perlu mengonsumsi obat-obatan medis. Namun, jika gejala PMS yang Anda alami terasa sangat parah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda.

Previous article

Berapa kalori nasi goreng? Penting diketahui untuk kesehatan

Next article

JAQS hadirkan petualangan "Fan-sea Paradise" rayakan HUT RI