Skip to content

Menbud : Pendaftaran rendang ke UNESCO untuk pengakuan global

Written by

anjir2135as

Rendang, masakan khas Minangkabau yang sudah tidak asing lagi di lidah masyarakat Indonesia. Masakan ini terkenal dengan rasa yang gurih dan pedas yang membuat siapa pun yang mencicipinya pasti akan ketagihan. Tidak heran jika rendang menjadi salah satu masakan yang diakui oleh banyak orang sebagai masakan terenak di dunia.

Kini, rendang akan mendapatkan pengakuan global yang lebih luas lagi. Hal ini terjadi setelah Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Menbud) Nadiem Makarim mengumumkan bahwa rendang akan didaftarkan ke UNESCO untuk pengakuan global.

Pendaftaran rendang ke UNESCO ini dilakukan sebagai upaya untuk melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia di mata dunia. Dengan pengakuan dari UNESCO, diharapkan rendang bisa semakin dikenal di berbagai negara dan menjadi salah satu warisan budaya dunia yang harus dijaga keberadaannya.

Menurut Menbud Nadiem Makarim, rendang adalah salah satu dari banyak kekayaan budaya Indonesia yang patut dijaga dan dilestarikan. Selain memiliki rasa yang lezat, rendang juga memiliki sejarah dan makna yang dalam bagi masyarakat Minangkabau. Oleh karena itu, pendaftaran rendang ke UNESCO merupakan langkah yang tepat untuk memperjuangkan keberlangsungan masakan ini di masa depan.

Selain rendang, Menbud juga berencana untuk mendaftarkan berbagai warisan budaya Indonesia lainnya ke UNESCO. Hal ini sebagai wujud dari komitmen pemerintah dalam melestarikan kekayaan budaya Indonesia dan mengangkat martabat bangsa di mata dunia.

Dengan pendaftaran rendang ke UNESCO, diharapkan masakan khas Indonesia ini bisa semakin dikenal dan dihargai oleh masyarakat dunia. Semoga langkah ini dapat menjadi awal dari upaya-upaya lebih lanjut dalam melestarikan kekayaan budaya Indonesia dan menjadikannya sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa.

Previous article

Radio Frequency Ablation: Terobosan minim bedah atasi hipertiroid

Next article

Kandungan BPA dalam galon guna ulang tak sebabkan obesitas