Skip to content

Jangan keliru, ini perbedaan pakaian adat Jawa Tengah dan Yogyakarta

Written by

anjir2135as

Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman budaya, termasuk dalam hal pakaian adat tradisional. Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki pakaian adat yang sangat kaya dan indah adalah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Meskipun keduanya berasal dari pulau Jawa, namun terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara pakaian adat Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Pakaian adat Jawa Tengah biasanya dikenal dengan sebutan “kebaya kemben”. Kebaya kemben terbuat dari kain batik dengan warna yang lebih cerah dan motif yang lebih sederhana. Pakaian ini biasanya dipadukan dengan kain batik sebagai sarung atau kain panjang yang diikat di pinggang. Selain itu, wanita Jawa Tengah juga sering mengenakan selendang atau kemben yang melilit di dada.

Sementara itu, pakaian adat Yogyakarta lebih dikenal dengan sebutan “kebaya encim”. Kebaya encim memiliki ciri khas berupa kain batik dengan warna yang lebih gelap dan motif yang lebih rumit. Pakaian ini biasanya dipadukan dengan kain jarik sebagai sarung atau kain panjang yang diikat di pinggang. Selain itu, wanita Yogyakarta juga sering mengenakan dodot atau kemben yang melilit di pinggang.

Perbedaan lain antara pakaian adat Jawa Tengah dan Yogyakarta terletak pada aksesoris yang digunakan. Wanita Jawa Tengah biasanya menggunakan aksesoris seperti kalung, gelang, dan anting-anting yang lebih sederhana dan minimalis. Sedangkan wanita Yogyakarta cenderung menggunakan aksesoris yang lebih mewah dan berkilau seperti bros, cincin, dan gelang yang berukir.

Meskipun terdapat perbedaan antara pakaian adat Jawa Tengah dan Yogyakarta, namun keduanya tetap memiliki keindahan dan keunikan masing-masing. Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat lebih menghargai dan melestarikan warisan budaya yang berharga dari kedua daerah ini. Jadi, jangan keliru lagi ya dalam membedakan pakaian adat Jawa Tengah dan Yogyakarta!

Previous article

Perlindungan kulit dengan SPF 30 cocok untuk iklim Indonesia

Next article

Penyintas demam berdarah miliki risiko komplikasi jantung lebih tinggi