Skip to content

Dokter ungkap tantangan neurologis pada bayi prematur

Written by

anjir2135as

Bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum mencapai usia kehamilan 37 minggu. Kondisi ini seringkali menimbulkan berbagai tantangan kesehatan, termasuk masalah neurologis yang dapat memengaruhi perkembangan otak dan sistem saraf bayi. Dokter spesialis neurologi anak, dr. Aditya Pramono, mengungkapkan beberapa tantangan neurologis yang sering dihadapi pada bayi prematur.

Pertama-tama, bayi prematur memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami perdarahan intraventrikular, yaitu perdarahan di dalam otak. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan otak dan berpotensi memengaruhi perkembangan otak bayi. Dokter Pramono menjelaskan bahwa perdarahan intraventrikular biasanya terjadi pada bayi prematur yang lahir dengan berat badan rendah dan memerlukan pemantauan dan penanganan yang intensif.

Selain itu, bayi prematur juga rentan mengalami gangguan perkembangan neurologis seperti cerebral palsy, gangguan motorik, dan gangguan sensorik. Keterlambatan perkembangan otak dan sistem saraf dapat berdampak pada kemampuan bayi untuk mengontrol gerakan tubuh, bicara, dan belajar. Oleh karena itu, dokter perlu melakukan evaluasi dan intervensi yang tepat untuk membantu bayi prematur dalam mengatasi tantangan neurologis ini.

Dokter Pramono menekankan pentingnya perawatan yang holistik dan terintegrasi untuk memastikan perkembangan neurologis bayi prematur. Mulai dari pemantauan kesehatan secara rutin, stimulasi perkembangan yang tepat, hingga terapi fisik dan terapi wicara jika diperlukan. Selain itu, dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar juga sangat berperan penting dalam mendukung proses pemulihan dan perkembangan bayi prematur.

Dengan pemahaman yang mendalam tentang tantangan neurologis pada bayi prematur, dokter dan tenaga medis dapat memberikan perawatan yang optimal dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi tersebut. Melalui perhatian dan perawatan yang tepat, diharapkan bayi prematur dapat mengatasi tantangan neurologis yang dihadapi dan tumbuh menjadi anak yang sehat dan berkembang dengan baik.

Previous article

Dua desa raih penghargaan dari PBB

Next article

Kiat merawat luka pada penderita diabetes