Skip to content

Dietisien: Variasi menu MBG dapat penuhi asupan gizi meski tanpa susu

Written by

anjir2135as

Dietisien: Variasi menu MBG dapat penuhi asupan gizi meski tanpa susu

Menu Makanan Bergizi (MBG) merupakan pola makan sehat yang direkomendasikan oleh dietisien untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh. Namun, bagaimana jika seseorang tidak dapat mengonsumsi susu atau produk olahan susu? Apakah masih memungkinkan untuk mendapatkan asupan gizi yang cukup?

Menurut para dietisien, meskipun seseorang tidak mengonsumsi susu, masih ada berbagai alternatif makanan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi tubuh. Variasi menu MBG yang dikombinasikan dengan bahan makanan lain seperti kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan dapat memberikan asupan gizi yang seimbang.

Protein, kalsium, dan vitamin D merupakan nutrisi penting yang biasanya didapatkan dari susu. Namun, seseorang yang tidak mengonsumsi susu masih dapat memperoleh nutrisi tersebut dari sumber makanan lain. Contohnya, protein dapat diperoleh dari kacang-kacangan, biji-bijian, dan tahu, sedangkan kalsium dapat didapatkan dari sayuran hijau, kacang-kacangan, dan ikan. Sedangkan, sinar matahari merupakan sumber alami vitamin D yang penting untuk tubuh.

Dalam merancang menu MBG tanpa susu, dietisien akan memperhatikan kebutuhan gizi individu serta menggantikan nutrisi yang biasanya didapatkan dari susu dengan sumber makanan yang seimbang. Sehingga, meskipun tidak mengonsumsi susu, seseorang masih dapat memperoleh asupan gizi yang cukup untuk menjaga kesehatan tubuh.

Jadi, bagi Anda yang tidak dapat mengonsumsi susu atau produk olahan susu, jangan khawatir karena masih ada berbagai alternatif makanan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi tubuh. Konsultasikan dengan dietisien untuk merancang menu makanan sehat yang sesuai dengan kebutuhan gizi Anda. Dengan pola makan sehat yang seimbang, Anda dapat menjaga kesehatan tubuh dan mendapatkan asupan gizi yang cukup tanpa harus mengonsumsi susu.

Previous article

Kiat hidup sehat dan panjang umur di tahun baru

Next article

Studi: Media sosial tidak berdampak besar pada kesehatan mental