Skip to content

Benarkah setelah terkena DBD seseorang tidak akan terinfeksi lagi?

Written by

anjir2135as

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menimbulkan gejala seperti demam tinggi, nyeri otot dan sendi, ruam kulit, muntah, hingga bahkan dapat berujung pada kondisi yang mengancam nyawa.

Salah satu mitos yang sering beredar di masyarakat adalah bahwa seseorang yang pernah terkena DBD tidak akan terinfeksi lagi. Namun, faktanya tidak demikian. Seseorang yang pernah terinfeksi virus dengue sebenarnya memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terinfeksi kembali, terutama oleh serotipe virus dengue yang berbeda.

Virus dengue memiliki empat serotipe yang berbeda, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Ketika seseorang terinfeksi oleh salah satu serotipe virus dengue, tubuhnya akan menghasilkan kekebalan terhadap serotipe tersebut. Namun, kekebalan yang dihasilkan tidak melindungi dari serotipe lainnya. Bahkan, terdapat risiko yang lebih tinggi untuk mengalami komplikasi yang lebih parah jika terinfeksi oleh serotipe yang berbeda.

Selain itu, terdapat juga fenomena yang dikenal sebagai antibody-dependent enhancement (ADE), di mana kekebalan yang dihasilkan oleh tubuh setelah terinfeksi virus dengue sebelumnya justru dapat memperburuk kondisi saat terinfeksi kembali oleh serotipe yang berbeda. Hal ini dapat menyebabkan gejala yang lebih parah dan berpotensi meningkatkan risiko terjadinya komplikasi.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tetap waspada terhadap penyakit DBD meskipun pernah terinfeksi sebelumnya. Langkah pencegahan seperti menjaga kebersihan lingkungan, menggunakan kelambu saat tidur, dan menghindari gigitan nyamuk dapat membantu mengurangi risiko terinfeksi virus dengue. Jika mengalami gejala seperti demam tinggi yang tidak kunjung membaik, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan penyakit DBD.

Previous article

Perbedaan CT scan dengan kateterisasi jantung

Next article

Tujuh manfaat olahraga lari untuk kesehatan fisik dan mental